Perkembangan Autonomous Driving Pada Kehidupan Manusia – Pernahkah anda membayangkan menggunakan mobil yang bisa berjalan sendiri mengantarkan anda ke tempat tujuan?terdengar sangat menyenangkan karena hal tersebut dapat mengurangi beban kita sebagai manusia.
Bayangkan saja aktivitas mengendarai mobil yang terkadang melelahkan dan menyita waktu bisa kita ganti dengan melakukan aktivitas lain seperti, merapikan diri, makan, dan lain-lain karena kendali mobil bisa kita serahkan ke sistem autopilot.
Mari Pelajari Arti Dari Autonomous Driving Atau Mobil Pintar
Autonomous driving atau mobil pintar adalah kendaraan yang dapat beroperasi dengan aman dan efektif tanpa perlu dikendalikan oleh manusia. Kendaraan ini terdiri atas kumpulan sistem-sistem yang saling bekerja sama untuk memungkinkan kendaraan tersebut melintasi lingkungannya.
Salah satu sistem yang paling penting adalah sensor. Contoh sensor yang umun digunakan antara lain: Global Positioning System, kamera video, LIDAR, dan RADAR. Kendaraan autonomous menggunakan sebuah komputer pusat untuk memproses data-data yang diterima oleh sensor.
Dengan menggunakan algoritma yang berbeda-beda, komputer dapat menentukan jalur mana harus diambil. Baru kemudian komputer pusat memerintahkan mobil untuk melakukan tindakan yang sesuai.
Teknologi kendaraan autonomous memiliki sejarah yang cukup panjang. Prototipe pertama yang dapat berfungsi dengan baik diciptakan pada tahun 1980. Dengan menggunakan kamera, prototipe ini berhasil menempuh 100km jalan kosong tanpa perlu dikemudikan oleh manusia.
Dengan keberhasilan ini, muncul banyak proyek pada tahun 80-an dan 90-an menggunakan sistem serupa yang digunakan untuk menyetir melalui jalan raya, baik pada, lalu lintas ringan atau tidak ada sama sekali.
Alasan Utama Mengapa Harus Melalukan Riset Autonomous Driving
Dalam pengembangan autonomuos car, para peneliti sadar bahwa mereka mereka ingin memecahkan masalah keselamatan berkendara dan efisiensinya. Maka dari itu, tujuan utama dilakukan penelitian adalah untuk mencegah atau mengurangi kecelakaan. Lalu lintas, mengurangi waktu orang berkendara, serta mengurangi emisi karbon.
Ini dapat dilihat dari usaha google menggunakan mobil Toyota Prius yang mana dikenal sebagai mobil hybrid yang sangat ramah terhadap lingkungan. Ada pula, penciptaan mobil ini untuk membantu orang-orang berkemampuan terbatas agar memudahkan mobilitas mereka beraktifitas. Kita memimpikan masa depan di mana segala sesuatunya berjalan secara otomatis dan bebas kendala.
Mobil self-driving atau Autonomous driving, juga dikenal sebagai mobil otonom, mobil tanpa pengemudi, atau mobil robot (robo-car), adalah mobil yang mampu berjalan tanpa input manusia. Mobil self-driving menggunakan sensor untuk mengamati sekelilingnya, seperti, kamera optik dan termografi, radar, lidar, ultrasound/sonar, GPS, odometri, dan unit pengukuran inersia.
Sistem kontrol menginterpretasikan informasi sensorik untuk menciptakan model lingkungan tiga dimensi. Berdasarkan model tersebut, mobil mengidentifikasi jalur navigasi yang sesuai, dan strategi untuk mengatur kontrol, lalu lintas (rambu berhenti, dan lain-lain) dan hambatan.
Begitu teknologi matang, Autonomous driving diperkirakan akan berdampak pada industri otomotif, kesehatan, kesejahteraan, perencanaan kota, lalu lintas, asuransi, pasar tenaga kerja, dan bidang lainnya.
Pada Desember 2020, Waymo menjadi penyedia layanan pertama yang menawarkan layanan taksi tanpa pengemudi kepada masyarakat umun, di sebagian Phoenix, Arizona. Pada Maret 2021, Honda menjadi pabrikan pertama yang menjual mobil yang disetujui secara hukum.
Nuro memulai operasi pengiriman komersial otonom di California pada tahun 2021. Pada Desember 2021, Mercedes-Benz menerima persetujuan untuk mobil. Pada Februari 2022, Cruise menjadi penyedia layanan kedua yang menawarkan layanan taksi tanpa pengemudi kepada masyarakat umun, di San Francisco.
Hadirnya Pabrik Perusahaan Otomotif Besar Dan Toyota
Pada Desember 2022, beberapa pabrikan telah mengurangi rencana untuk teknologi self-driving, termasuk Ford dan Volkswagen. Dan benar kendaraan tanpa pengemudi ramai diperbincangkan dalam beberapa tahun terakhir. Ini setelah berbagai perusahaan otomotif besar macam Tesla dan Toyota mulai mengembangkannya.
Perkembangan teknologi otomotif tentu takbisa terlepas dari jaringan telekomunikasi. Dengan adanya jaringan telekomunikasi yang baik, maka mobil bisa terhubung dengan infrastruktur, kendaraan lainnya hingga penerapan Autonomous driving.
Industri otomotif dan transportasi mengalami metamorfosis. Secara historis, kendaraan telah menjadi bongkahan logam yang terisolasi, tanpa kemampuan untuk berinteraksi satu sama lain atau dengan dunia di sekitarnya. Tetapi visi baru menjadi kenyataan: Kendaraan yang terhubung dan kendaraan otonom. Inti dari transformasi ini adalah standar 5G, dengan latensi rendah dan bandwidth lebih tinggi.
Keuntungan Dan Kekurangan Autonomus Driving
Ada, di mana keuntungan Autonomus Driving atau Self-driving ini adalah disaat berada di dalam mobil pengemudi dapat dengan efektif mengerjakan kegiatan lainnya. (Contoh : sambil mengerjakan beberapa pekerjaan lain secara multitasking), Memudahkan kita dalam hal parkir dan lain – lain.
Namun, di sisi lain ada beberapa kekurangan dan risiko yang bisa terjadi. Yaitu memiliki risiko technology error, yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Harus selalu terhubung ke internet agar mendapatkan info gps (cenderung sulit digunakan di tempat yang sulit dijangkau dengan akses internet (misal di daerah pegunungan atau terpencil). Penyalahgunaan oleh oknum tertentu, rentan terhadap serangan cracker dan lain – lain.